Jambi, 26 Desember 2015
😀 Good evening, everyone..
Tadi sore kembali terpikir mengenai "Perjalanan Setelah Mati". Dan Penulis ingin membagikan pengetahuan ini kepada para Pembaca sekalian, dengan harapan semoga membantu dalam Perjalanan Hidup kedepannya.
Dalam Buddhism disebutkan bahwa Pemikiran Terakhir menjelang nafas terakhir menentukan ke alam mana seseorang akan menuju, jika pikiran terakhir adalah pikiran baik maka akan terlahir kembali di alam yang baik, yaitu alam surga atau alam manusia atau alam baik lainnya, sedangkan apabila yang terakhir hadir di benak adalah hal yang buruk maka alam atau keadaan buruklah destinasinya, yaitu neraka dan lain-lain. Pada saat pertama kali mendengar hal itu Penulis kaget dan resah, "Kalau pikiran terakhir yang menentukan, wah, sangat beresiko donk.. Percuma donk segala perbuatan baik selama hidup kalau kehidupan berikutnya ditentukan hanya oleh pikiran terakhir jelang mati 😟 "
Setelah itu, seperti biasanya, karena berbagai aktivitas pikiran maka hal itu terlupakan. Dan baru kembali mengemuka setelah lama kemudian, dan kegalauan itu masih belum terobati. Hingga pada suatu saat, setelah melewati banyak tambahan pengetahuan dan pengalaman yang membentuk wawasan baru, ketika sedang berdiskusi di dalam sebuah forum tiba-tiba "ting" (kalau di dalam buku komik atau film kartun "ting" ini adalah munculnya gambar lampu pijar menyala di atas kepala 😁 alias "dapat ide"), cahaya terang mengenai bagaimana suatu Pemikiran Baik bisa hadir di Pikiran kita di saat-saat terakhir menjelang 'game over'. (Kalo game over ya masukin koin lagi biar bisa mulai main lagi 😝 haha..)
Ternyata... jawabannya adalah: Pembiasaan dan Kebiasaan, hal mana yang lebih dominan (berpengaruh kuat, menonjol, bersifat sangat penting) maka itulah yang lebih berpeluang hadir. Contoh mudahnya saja adalah seseorang yang membiasakan dirinya bergaul dengan teman-teman yang membiarkan diri mereka terbiasa mengucapkan kata-kata kasar semisal "Sialan" maka kata apa yang sangat berpeluang untuk terucapkan olehnya manakala dia terkejut oleh meletusnya ban mobil, apakah "Ealaaahh" atau "Alamak..!!" atau "Sialan!!"? 😉
Nah, mulai terlihat masuk-akal-nya ya..!? 😀
Contoh lainnya adalah pengalaman Penulis sendiri. Dulu, kala masih bujangan, Penulis pernah pada suatu rentang masa sering pada malam hari mengunjungi rumah teman untuk bermain Catur bersama sang teman dan adiknya, dan karena seringnya main Catur maka sehari-hari 'Langkah Kuda Catur' kerap 'menari' di kepala 😀
Nah itulah efek dari Kebiasaan.
Jadi apa yang harus kita Persiapkan jika kita ingin yang Hadir di detik-detik terakhir menuju Kemangkatan kita adalah Pemikiran yang Baik? 😀
Sudah tau donk jawabannya!?
Yak!! Membiasakan Kebaikan-kebaikan 😀
Dan ingatlah bahwa yang Baik belum tentu Benar dan yang Benar sudah tentu Baik. Jadi mari biasakan Kebaikan yang Benar sehingga Benar-benar Baik, setuju ya!? 😊
Ngasih duit ke orang yang membutuhkan itu Baik lho, tapi kalo duit itu adalah hasil korupsi ya jelas nggak Bener. Namun tetap Baik bagi si oknum Penerima yang tidak mengerti pengertian Baik dan Benar. Bagi dia ya si Pemberi itu Baik, baik hati mau ngasih dia duit.
Persiapan itu Penting! Pake 'banget'!
Penjudi Togel yang di otaknya dominannya angka-angka itu kira-kira di momen 'Old&New' Kehidupannya hal apa yang lebih mungkin muncul?
Kemungkinannya akan muncul nomor rumah, nomor rumah tetangga, nomor plat mobil yang kecelakaan minggu lalu, atau angka 'cicak jatuh' di buku mimpi, bener nggak!? 😁
Atau kalau dia itu gila bola dan hobi judi bola maka yang lebih mungkin untuk memenuhi isi kepalanya jelang dia koit bukanlah ingatan mengenai saat dia menasehati ponakannya untuk jangan suka berjudi tapi lebih bisa jadi adalah em yu lawan Chelsea, leg 1/2, dua juta 😋 bener apa betul?
Membiasakan suatu Pikiran Baik itu bisa walau tidak mudah. Tidak mudah tapi bisa. Optimis.
Bersikap Sabar di masa damai itu mudah.. tapi di saat udara panas, di kala kenyataan tidak sesuai keinginan, di waktu orang-orang di sekitar terasa begitu menjengkelkan, Batin kita yang belum Terlatih baik akan cenderung mudah Marah ketimbang Bersabar.
Once more, Persiapan itu Penting banget!!
Sangat penting untuk mempersiapkan Batin menuju akhir dan kelanjutannya, tapi jangan sampai mengabaikan saat ini, jangan hanya berfokus 'menabung' kebaikan-kebaikan untuk kenyamanan setelah mati tapi saat ini malah tidak terperhatikan. Justru saat inilah momen terbaik yang kita miliki, dan dengan membangun Baiknya saat ini maka masa mendatang sudah tentu Baik pula, karena 'Buah' Kebaikan di Masa Kini adalah Hasil dari 'Benih' yang kita tanam di Masa Lalu, dan 'Benih' Kebaikan yang kita tanam di Masa Kini akan menghasilkan 'Buah' Kebaikan di Masa Depan.
Untuk menghimpun sekian banyak Perbuatan Baik agar menjadi Akumulasi Kebaikan yang mengondisikan Kebiasaan Pikiran Baik butuh usaha tekun yang kontinyu.