Senin, 31 Desember 2018

Happy New Year

Doa pengharapan seseorang di 31 Desember 2018: "Semoga di Tahun Baru 2019 aku makin bijak, makin sehat, makin kaya."

Mulainya ya sejak malam ini juga donk..., jangan jor-joran main petasan, jangan main kembang api, jangan mabuk-mabukan.
Bakar petasan di 31 Desember 2018 malam membuat kita bukannya menjadi makin kaya tapi justru lebih miskin puluhan hingga ratusan ribu rupiah di tanggal 1 Januari 2019 😀
Duit yang dengan susah payah dikumpulin malah 'dibakar' dalam semalam, hilang sia-sia, demi kesenangan semu 😕

Kembang api kena tangan atau petasan kena muka di 31 Desember 2018 bukannya jadi makin sehat malah harus menderita di 1 Januari 2019 yang mustinya ceria 😑

'Bakar duit', badan sakit, makin bijak? Bijak dari Hong Kong..!!! 😁

Selamat menyambut Tahun 2019

Minggu, 30 Desember 2018

Rileks, coy...

Gudivning, leidis en jentelmen...
Hari-hari penuh kesibukan yang adakalanya diselingi dengan upaya keras mempertahankan batin dari serangan stress menghadapi problem dan sejumlah orang berkarakter "unik bin ajaib" ada baiknya diimbangi dengan upaya merilekskan syaraf-syaraf manakala ada kesempatan.
Bagi kalian yang masih jomblo, silakan memperhatikan anak orang lain 😀 dan bagi anda para orangtua, temukanlah hal-hal pada diri anak-anak anda yang dapat menggelitik syaraf tawa 😁
Kalau aku, sejak pertama kali lihat dia maen balapan mobil tempo hari hingga tadi sore tingkahnya menyetir mobil mainan dengan kakinya yang sulit menjangkau pedal olweis berhasil menyebabkanku melupakan sejenak kepenatan yang melanda 😊
Apalagi dia bisa seperti Kokonya yang memacu kendaraan dengan gas pol dan tanpa rem :D bahkan aku yang biasa memainkan pedal gas dan rem pernah kalah lawan Kokonya 😁
Ketawa lepas karena geli meregangkan otot-otot wajah, urat-urat di area leher, pundak, dan sekitarnya, serta "kabel-kabel" di kepala ☺
Dan kabarnya kondisi seperti itu dapat memperpanjang umur sekitar 5 hingga 6 tahun, walaupun pertumbuhan uban tidak dapat ditahan 😁
Aku pernah menggodanya, "Wih, adek hebat yo nyetirnyo.. Mulai sekarang kalau pergi jalan-jalan adek be lah yang nyetir.. 😁 "
"Mano bisooo.." kelitnya.. 😀
" 😀 Bisolah.. adek kan lah biso nyetir..!?"
Dia tersenyum ☺
_________________________
Malamnya, sudah kembali di rumah, saat Papi dan Mami sedang menuang minuman ke gelas, dari arah atas tangga si bungsu nanya: "Pi, bukunyo tarok di mano?" ("Pi, bukunya taruh di mana?") mengenai buku-buku mewarnai yang tadi kami beli di mall. Kujawablah "Buku adek yo simpanlah di lemari buku adek..", eh dia malah nolak: "Dak ah, mau tarok di meja be!"
Meledaklah tawa kami 😁 kubilang "Kalo gitu ngapoin nanyo!?" Hahaha..
Dasar anak kecil 😊 sukasukamulah, haha..
Untuk hal-hal yang penting, kita--orangtua--harus serius, tapi kalo untuk yang ringan-ringan begini ya cincay lah 😀 ya kan..!?
Have Great Day with Family and Friends..
                     ~ Coach Montiar ~
           Motivator No.157 di Indonesia
[ 1 September 2017  18:43 ]

MEDITASI VARIAN BARU

Gudivning, sodarasodara.. ☺

Meditasi yang selama ini kita tau ada beberapa jenisnya, yaitu: Meditasi Duduk, Meditasi Jalan, Meditasi Baring. Beberapa guru dan praktisi Meditasi juga mengatakan bahwa Meditasi tidak hanya bisa dilakukan dalam ketiga posisi tersebut, melainkan juga dapat kita praktikkan dalam kegiatan keseharian kita, seperti saat makan, saat menyapu, saat menyuci piring, dan sebagainya. Dan tadi sore, di dalam mobil pikap toko kami, saat kuberkendara sendirian dalam perjalanan pulangku dari ngantar barang ke rumah konsumen, sambil jalan sambil mikir, aku menemukan satu lagi jenisnya, tau nggak apa? :

Aku menyebutnya "Meditasi Dagang" 😊

Kalo Meditasi dasar itu kan biasanya adalah usaha memperhatikan nafas yang masuk dan nafas yang keluar, breath in... breath out... breath in... breath out... nah kalo Meditasi Dagang ini salah satu bagiannya adalah memperhatikan konsumen yang masuk dan keluar dari toko... 😁 customer in... customer out... customer in... what can I do for you, mam?... customer out... thank you, mam... balik lagi yo..!? Ojo laliii... 😀

Coach Montiar
Motivator No.157 di Indonesia

[ 29 Juni 2017  19:52 ]

Sabtu, 29 Desember 2018

Journey After Death

Jambi, 26 Desember 2015

😀 Good evening, everyone..

Tadi sore kembali terpikir mengenai "Perjalanan Setelah Mati". Dan Penulis ingin membagikan pengetahuan ini kepada para Pembaca sekalian, dengan harapan semoga membantu dalam Perjalanan Hidup kedepannya.

Dalam Buddhism disebutkan bahwa Pemikiran Terakhir menjelang nafas terakhir menentukan ke alam mana seseorang akan menuju, jika pikiran terakhir adalah pikiran baik maka akan terlahir kembali di alam yang baik, yaitu alam surga atau alam manusia atau alam baik lainnya, sedangkan apabila yang terakhir hadir di benak adalah hal yang buruk maka alam atau keadaan buruklah destinasinya, yaitu neraka dan lain-lain. Pada saat pertama kali mendengar hal itu Penulis kaget dan resah, "Kalau pikiran terakhir yang menentukan, wah, sangat beresiko donk.. Percuma donk segala perbuatan baik selama hidup kalau kehidupan berikutnya ditentukan hanya oleh pikiran terakhir jelang mati 😟 "
Setelah itu, seperti biasanya, karena berbagai aktivitas pikiran maka hal itu terlupakan. Dan baru kembali mengemuka setelah lama kemudian, dan kegalauan itu masih belum terobati. Hingga pada suatu saat, setelah melewati banyak tambahan pengetahuan dan pengalaman yang membentuk wawasan baru, ketika sedang berdiskusi di dalam sebuah forum tiba-tiba "ting" (kalau di dalam buku komik atau film kartun "ting" ini adalah munculnya gambar lampu pijar menyala di atas kepala 😁 alias "dapat ide"), cahaya terang mengenai bagaimana suatu Pemikiran Baik bisa hadir di Pikiran kita di saat-saat terakhir menjelang 'game over'. (Kalo game over ya masukin koin lagi biar bisa mulai main lagi 😝 haha..)

Ternyata... jawabannya adalah: Pembiasaan dan Kebiasaan, hal mana yang lebih dominan (berpengaruh kuat, menonjol, bersifat sangat penting) maka itulah yang lebih berpeluang hadir. Contoh mudahnya saja adalah seseorang yang membiasakan dirinya bergaul dengan teman-teman yang membiarkan diri mereka terbiasa mengucapkan kata-kata kasar semisal "Sialan" maka kata apa yang sangat berpeluang untuk terucapkan olehnya manakala dia terkejut oleh meletusnya ban mobil, apakah "Ealaaahh" atau "Alamak..!!" atau "Sialan!!"? 😉
Nah, mulai terlihat masuk-akal-nya ya..!? 😀

Contoh lainnya adalah pengalaman Penulis sendiri. Dulu, kala masih bujangan, Penulis pernah pada suatu rentang masa sering pada malam hari mengunjungi rumah teman untuk bermain Catur bersama sang teman dan adiknya, dan karena seringnya main Catur maka sehari-hari 'Langkah Kuda Catur' kerap 'menari' di kepala 😀
Nah itulah efek dari Kebiasaan.

Jadi apa yang harus kita Persiapkan jika kita ingin yang Hadir di detik-detik terakhir menuju Kemangkatan kita adalah Pemikiran yang Baik? 😀
Sudah tau donk jawabannya!?
Yak!! Membiasakan Kebaikan-kebaikan 😀
Dan ingatlah bahwa yang Baik belum tentu Benar dan yang Benar sudah tentu Baik. Jadi mari biasakan Kebaikan yang Benar sehingga Benar-benar Baik, setuju ya!? 😊

Ngasih duit ke orang yang membutuhkan itu Baik lho, tapi kalo duit itu adalah hasil korupsi ya jelas nggak Bener. Namun tetap Baik bagi si oknum Penerima yang tidak mengerti pengertian Baik dan Benar. Bagi dia ya si Pemberi itu Baik, baik hati mau ngasih dia duit.

Persiapan itu Penting! Pake 'banget'!

Penjudi Togel yang di otaknya dominannya angka-angka itu kira-kira di momen 'Old&New' Kehidupannya hal apa yang lebih mungkin muncul?
Kemungkinannya akan muncul nomor rumah, nomor rumah tetangga, nomor plat mobil yang kecelakaan minggu lalu, atau angka 'cicak jatuh' di buku mimpi, bener nggak!? 😁

Atau kalau dia itu gila bola dan hobi judi bola maka yang lebih mungkin untuk memenuhi isi kepalanya jelang dia koit bukanlah ingatan mengenai saat dia menasehati ponakannya untuk jangan suka berjudi tapi lebih bisa jadi adalah em yu lawan Chelsea, leg 1/2, dua juta 😋 bener apa betul?

Membiasakan suatu Pikiran Baik itu bisa walau tidak mudah. Tidak mudah tapi bisa. Optimis.
Bersikap Sabar di masa damai itu mudah.. tapi di saat udara panas, di kala kenyataan tidak sesuai keinginan, di waktu orang-orang di sekitar terasa begitu menjengkelkan, Batin kita yang belum Terlatih baik akan cenderung mudah Marah ketimbang Bersabar.

Once more, Persiapan itu Penting banget!!

Sangat penting untuk mempersiapkan Batin menuju akhir dan kelanjutannya, tapi jangan sampai mengabaikan saat ini, jangan hanya berfokus 'menabung' kebaikan-kebaikan untuk kenyamanan setelah mati tapi saat ini malah tidak terperhatikan. Justru saat inilah momen terbaik yang kita miliki, dan dengan membangun Baiknya saat ini maka masa mendatang sudah tentu Baik pula, karena 'Buah' Kebaikan di Masa Kini adalah Hasil dari 'Benih' yang kita tanam di Masa Lalu, dan 'Benih' Kebaikan yang kita tanam di Masa Kini akan menghasilkan 'Buah' Kebaikan di Masa Depan.

Untuk menghimpun sekian banyak Perbuatan Baik agar menjadi Akumulasi Kebaikan yang mengondisikan Kebiasaan Pikiran Baik butuh usaha tekun yang kontinyu.

J A K A R T A

Kadang kangen sama kota ini...
Kalo lagi kangen jadi inget dulu waktu main ke sana, waktu itu dari jalan² ke rumahnya Ci Lili Tan (si enci ini namanya Lili dan marganya Tan. Dia ini ponakannya Encim Grogol. Ci Ai Cen, Koh Paulus, dan Ci Amy kenal baek ama dia), dianterin sodara, mau ke Pantai Indah Kapuk di Utara. Di Pancoran kami mampir dulu, mandi dulu di bawah pancoran air, biar seger. Di perjalanan kami sempat minggir dan tidur sebentar dalam mobil, karena Slipi. Bangun tidur lanjut lagi. Muter dikit beli Jeruk dulu langsung dari sumbernya: Kebon Jeruk, lumayan kadar airnya untuk penghilang dahaga dan Vitamin C-nya untuk menyukupi kebutuhan tubuh akan zat gizi, trus kulitnya kalo diparut, ditambahin aer, diperes, campurin tepung, gula pasir, dan laen-laen bisa jadi kue bolu, hmm... Yummy..!! 😋

Pas di Daan Mogot kulihat ada plang bertulisan "PESING", wahhh langsung deh kami ngambil jalan agak ke kanan sambil nutup idung 😷 refleks aja gitu.. sampe lupa kalo kami lagi di mobil, AC mobilnya nyala, dan kaca jendelanya ketutup rapet... jadi ngapain tutup idung!? 😑 Capedehh...

Nah waktu tiba di Jembatan Lima kami jadi bingung.. 😮 harus lewat jembatan yang manakah kami?

Setelah hompimpahalayitugambreng akhirnya kami sepakat milih jembatan ke-tiga!

Udah hampir nyampe PIK, di Muara Karang ada Pluit, kami setop, kirain pluit polantas eh rupanya ada kang parkir lagi ngatur mobil mundur... Gitu ceritanya. Seru lah pokoknya!

Ga tau deh kalo ntar taon depan aku ke sana lagi apakah kawasan Daan Mogot sana masih PESING atau dah dibersi'in, ditutup pake jaring trus disemprot parfum atau apa kek gituh..

Aimisyu, Jekardah...

R E S P O N S I B L E

Jam di Smartphone-ku menunjukkan 20:55. Ini aku baru sekitar ½ jam nyampe rumah nih, gaizz.. capek bangett.. badan dan batin 😐 sakit kepala...